SPECIAL GIFT FOR BUNGA BAKUNG
Pdp. Yohanes
Sigit, S.Th.
TUJUAN
ADANYA GEREJA
Dasar Alkitab :
·
Amsal 29:18a Bila tidak ada
wahyu, menjadi liarlah rakyat.
·
Matius 28:19-20 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa
murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang
telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa
sampai kepada akhir zaman."
VISI:
1. Menjadi Gereja Yang
Menjangkau
2. Menjadi Gereja Yang
Membentuk
3. Menjadi Gereja Yang
Mengutus
MISI:
1. Dengan kekuatan dan
penyertaan Roh Kudus, GBI Bunga Bakung dimampukan untuk menjangkau banyak jiwa
dengan segala strategi yang tulus dan kudus demi jiwa-jiwa terhilang
dimenangkan.
2. Melalui segala media
yang ada, GBI Bunga Bakung dimampukan untuk mengajar, memuridkan, dan
mempersiapkan seluruh jemaat yang kudus yang terus disempurnakan sampai siap
diutus kembali dan memenangkan banyak jiwa.
3. Dengan 'Friend
Evangelism', secara kontekstual seluruh jemaat GBI Bunga Bakung dimampukan
memenangkan jiwa dimulai dari lingkungan sekitar mereka sampai sejauh Tuhan
mengutus mereka.
MOTTO:
3M : MENJANGKAU - MEMBENTUK - MENGUTUS
Guna mewujudkan rencana mencapai
tujuan gereja itu, Tuhan Allah mengembankan kepada gereja 5 tugas pokok, yang
nantinya akan diaplikasikan kepada seluruh jemaat : bidang apa saja yang harus
mereka kembangkan dan selanjutnya akan diekspresikan/diberikan sebagai “Special
Gift” untuk Tuhan melalui pekerjaan dan pelayanan di GBI Bunga Bakung yaitu :
1)
LITURGIA –
Ibadah dan Penatalayanan Kebaktian
- Pentingnya Ibadah
- Pentingnya
Pelayanan Usher
- Pentingnya
Pelayanan Kolektan
- Pentingnya
Pelayanan Pujian (WL, Singer)
- Pentingnya
Pelayanan Musik
- Pentingnya
Pelayanan Media (Infocus, dll)
- Pentingnya
Pelayanan Hiasan Altar
2)
KERYGMA – sebagai
Pelayanan Apostolat
Pengajaran untuk Dasar Iman Jemaat
dan Doktrin yang benar
- Pentingnya Pengajaran
Dasar Iman Kristen
- Pentingnya
belajar Theologia
- Pentingnya
penerbitan buku-buku panduan hidup berjemaat
- Pentingnya
mengetahui pengajaran sesat (Harus disampaikan oleh orang yang tidak sesat)
- Pentingnya
belajar dan mengetahui doktrin yang benar (Sesuai Pengakuan Iman GBI)
- Pentingnya
Bimbingan : Pra-Nikah, Pra-Baptisan, Pra-Kematian, Pra-Pindah Rumah/Kost,
Pra-Masalah Datang (Pekerjaan à (promosi jabatan, model kerja sekulair, phk, dll);
Keluarga à (suami,
istri, mertua, besan, keponakan, anak, orang ketiga, dll.))
-
3)
KOINONIA – sebagai
Pelayanan Pastorat
Persekutuan Antar Jemaat melalui
berbagai media dan kegiatan
- Pentingnya
pelayanan Koinonia dalam jemaat mula-mula :
· “Mereka bertekun dalam
pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan, Kisah
2:42;...
· selalu berkumpul ...
dalam persekutuan yang erat,” Kisah 5:12;
· sehingga terbentuknya
persekutuan tersebut, 1 Kor 1:9, “...
· semua orang akan
dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus,” 1Kor 15:22.
· Menurut
rasul-rasul,“Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami
beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan
kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan
dengan Anak-Nya, Yesus Kristus,” 1 Yoh 1:3;
· 1 Yoh 1:7.Dengan itu,
setiap anggota Tubuh Kristus, harus memperhatikan satu sama lain, sesama warga,
tanpa membedakan suku, ras, golongan, dan jenis kelamin, dan semua latar
belakang lainnya. Semuanya merupakan sesama saudara karena kasih TUHAN Yesus
Kristus.
- Pentingnya
saling kenal dan menjalin persahabatan dengan sesama anggota jemaat
- Pentingnya penggembalaan
yang baik dalam jemaat (Yoh 10:11-15; Why 7:17; 12:5); dilaksanakan
sampai selama-lamanya (Yoh 21:15-17); seperti Gembala Agung (Yoh 21:15-19; Yeh 34)
- Pentingnya
pentahbisan pelayan dalam jemaat (1 Timotius 1:3-11; 2 Tim 3:16-17: Why 2:3; bnd Mat
16:18-19; 18:18; Yoh 20:23).
4)
DIAKONIA – sebagai
Pelayanan Diakonat
Pelayanan yang merupakan wujud
kepedulian terhadap sesama anggota jemaat
-
Pentingnya standart bagi pelayan Diakonia menurut Alkitab
:
o
Kata diakon berasal dari kata Yunani diakonos (διάκονος),
yang kerap diterjemahkan sebagai pelayan atau lebih khusus lagi pelayan meja
(Bahasa Inggris: waiter). Di dalam budaya Yunani, diakonein ini dilihat sebagai
pekerjaan budak dan pekerjaan orang rendah.[1]
o
Diyakini bahwa jabatan diakon berawal mula dari pemilihan
tujuh pria (di antaranya Stefanus) untuk membantu menangani urusan-urusan
pastoral dan administrasi dari Gereja perdana (Kisah para Rasul pasal 6).
Kisahnya sebagai berikut:
“ Pada
masa itu, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut di
antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani,
karena pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan
sehari-hari. Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid
berkumpul dan berkata: "Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan
Firman Allah untuk melayani meja. Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh
orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya
kami mengangkat mereka untuk tugas itu, dan supaya kami sendiri dapat
memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman." Usul itu diterima baik
oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan
Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus,
seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia. Mereka itu dihadapkan kepada
rasul-rasul, lalu rasul-rasul itupun berdoa dan meletakkan tangan di atas
mereka.” —Kisah Para Rasul 6:1-6
o
Diakon-diakon wanita (bahasa Latin: diaconissa).
- Diakonia
sebagai bentuk penggembalaan
- Melalui pelayanan
kemanusiaan gereja mewujudnyatkan kasih Kristus kepada manusia (Kis 6:1-4;1 Kor
16:1-4).
- Pelayanan kemanusiaan
ini mencakup pertolongan kepada sesama manusia yang berkekurangan, ditimpa
musibah dan kesusahan yatim piatu, janda dan fakir miskin (Mat 25:31-46),
-
“Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah
kamu memenuhi hukum Kristus. Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita,
marilah kita berbuat baik kepada semua orang, ...,” Gal 6:1-10; Mat 25:31-46.
- Hal yang
terpenting adalah MENCIPTAKAN persekutuan dan MEMELIHARA persekutuan tersebut
5) MARTURIA – sebagai Pelayanan Apostolat
Pewartaan Injil yang aplikasinya
kepada pelayanan ke dalam dan ke luar.
- Pewartaan
Injil adalah pesan Agung (Mat 28:19-20; Mrk 16:15; Kis 1:8)
- Pentingnya
“Kuasa” dalam pemberitaan Injil Kisah 1 : 8
- Penginjilan
adalah penentu akhir jaman [Mat 24 : 14]
- Nilai Amanat/Pesan
Wasiat
- Pentingnya
media penginjilan : pos PI, kendaraan, buku-buku, media pelatihan.
PRINSIP-PRINSIP KEHIDUPAN BERJEMAAT
1. PRINSIP PERAHU
·
Ada tujuan (visi)
·
Pemegang Komando
·
Ada alat (misi)
·
Badan Perahu
·
Layar
·
Baling-baling
·
Ada Kesepakatan (Motto)
·
Kesatuan prinsip/faham/kehendak
untuk berjuang
·
Mengikuti Pemegang Komando
2. PRINSIP PEMBERDAYAAN SDM SESUAI
VISI, MISI, MOTTO, PROGRAM BERJANGKA
·
Target akhir semua bidang-bidang
akan terisi dengan orang yang berbeda sesuai perkembangan dan pertumbuhan
jemaat (pos PI, dll).
3. PRINSIP SIAPA YANG MENABUR, MENYIRAM
DAN YANG MENUMBUHKAN ?
·
Right man on the riht place
·
Ada pemberdayaan karunia dan talenta
·
Semua karunia dan talenta akan
dipakai dalam gereja
4. Prinsip Standar Individu
·
Gereja membutuhkan :
·
Orang yang berkarakter baik
·
Orang yang berkemampuan baik
·
Orang yang mempunyai komitmen yang
baik
·
Orang yang memiliki kontribusi
5. PRINSIP KESATUAN HATI
·
Prinsip Musa dan Harun
·
Prinsip adik dipilih Tuhan dan kakak
membantu
·
Prinsip Paulus dan Barnabas
Kis. 15:37
Barnabas ingin membawa juga Yohanes yang disebut Markus;
15:38 tetapi
Paulus dengan tegas berkata, bahwa tidak baik membawa serta orang yang telah
meninggalkan mereka di Pamfilia dan tidak mau turut bekerja bersama-sama dengan
mereka.
15:39 Hal itu
menimbulkan perselisihan yang tajam, sehingga mereka berpisah dan Barnabas
membawa Markus juga sertanya berlayar ke Siprus.
15:40 Tetapi
Paulus memilih Silas, dan sesudah diserahkan oleh saudara-saudara itu kepada
kasih karunia Tuhan
15:41
berangkatlah ia mengelilingi Siria dan Kilikia sambil meneguhkan jemaat-jemaat
di situ.
·
Prinsip Yesus terhadap 12 murid yang
diutus
6. Prinsip Mediasi Panggilan
à prinsip
mempertajam visi/panggilan,
à Menambah
kapasitas
à
Memperluas media pelayanan
7. PRINSIP MENTAL
--> pengalaman – hari ini – yang akan datang
a. Pengaruh Positif à Respon Positif
b. Pengaruh Positif à Respon Negatif
c. Pengaruh Negatif à Respon Positif
d. Pengaruh Negatif à Respon Negatif
A M I N
No comments:
Post a Comment