Perjudian Menurut Alkitab
Pdp. Yohanes Sigit, S.Th.
Pdp. Yohanes Sigit, S.Th.
BAGIAN I
PEMBACAAN ALKITAB :
Ams 1:10-15
Hai anakku, jikalau orang berdosa hendak membujuk engkau, janganlah engkau menurut; - Amsal 1:10
jikalau mereka berkata: " Marilah ikut kami, biarlah kita menghadang darah, biarlah kita mengintai orang yang tidak bersalah, dengan tidak semena- mena; - Amsal 1:11
biarlah kita menelan mereka hidup- hidup seperti dunia orang mati, bulat- bulat, seperti mereka yang turun ke liang kubur; - Amsal 1:12
kita akan mendapat pelbagai benda yang berharga, kita akan memenuhi rumah kita dengan barang rampasan; - Amsal 1:13
buanglah undimu ke tengah- tengah kami, satu pundi- pundi bagi kita sekalian. " - Amsal 1:14
Hai anakku, janganlah engkau hidup menurut tingkah laku mereka, tahanlah kakimu dari pada jalan mereka, - Amsal 1:15
Amsal berbicara mengenai judi.
Nasehat Amsal :
Ay. 15 : Hai anakku, janganlah engkau hidup menurut tingkah laku mereka, tahanlah kakimu dari pada jalan mereka, - Amsal 1:15
Pundi = dadu
buanglah undimu ke tengah- tengah kami, satu pundi- pundi bagi kita sekalian. " - Amsal 1:14
DEFINISI PERJUDIAN
Perjudian adalah permainan di mana pemain bertaruh untuk memilih satu pilihan di antara beberapa pilihan dimana hanya satu pilihan saja yang benar dan menjadi pemenang. Pemain yang kalah taruhan akan memberikan taruhannya kepada si pemenang. Peraturan dan jumlah taruhan ditentukan sebelum pertandingan dimulai.
Banyak negara yang melarang perjudian sampai taraf tertentu, Karena perjudian mempunyai konsekuensi sosial kurang baik.
ESENSI PERJUDIAN
Sebagian besar perjudian itu dilandaskan pada keserakahan dan ide bahwa uang kita adalah milik kita yang dapat digunakan sesuai kehendak kita.
Hidup seperti ini bukanlah hidup orang berhikmat, melainkan hidup dalam kebodohan.
konsekuensinya :
II Korintus 5:10 : Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat
Macam perjudian yang populer di Indonesia :
Togel, Sabung ayam, SDSB, Pakong, judi pertandingan, judi kartu (poker, gaplek, remi, domino, Blackjack), judi aduan (menggunakan binatang), dll.
ALIBI PENJUDI
Banyak orang yang bertaruh Rp.1.000, 5000, 10.000 untuk beli undian kuda lari, togel, porkas (dulu) atau apalah namanya, ...memang dengan harapan memenangkan lebih banyak uang, namun tidak mempertimbangkan betapa berharganya uang itu bagi sebuah keluarga miskin.
Sejarah banyak mengisahkan banyaknya keluarga yang hancur dan bisnis yang bangkrut dari ”para penjudi” tersebut.
Mungkin mereka masih bisa membela diri dengan mengatakan bahwa ”toh uang yang dikeluarkan tidak banyak ? cuma 10.000” Tapi coba uang tersebut di investasikan selama 40 puluh masa kerja (umur 20-60 tahun), tentu kita tidak dapat lagi mengatakan bahwa uang itu jumlahnya sedikit.
Fakta membuktikan bahwa judi seringkali membuat orang ketagihan. Jika kalah, orang akan penasaran dan akan terus mencoba sampai menang. Jika sudah menang, mana mau ia berhenti ?
Kemenangan itu menyenangkan, dan orang cenderung mengulang perilaku yang menyenangkan. Lagipula, apakah kemenangan itu merupakan ”berkat Tuhan” ? Jika bukan datang dari Tuhan, namanya bukan berkat tapi kutuk.
NEGATIFITAS PERJUDIAN
Selain membuat orang ketagihan sehingga menyalahgunakan milik Tuhan yang dipercayakan kepadanya dengan sia-sia, perjudian juga potensial membuat orang menjadi jahat.
Orang bisa saja menjual harta bendanya bahkan anak istrinyapun ”dijual”.
Apakah ini hikmat yang dikehendaki Allah ? Jelas bukan.
Tidak sedikit para penjudi yang baru menyadari setelah segalanya terlambat, bahwa untuk memperoleh sebuah kemenangan ternyata sangat tidak sebanding dengan apa yang telah ia keluarkan selama ini. Tapi namanya penyesalan pasti di ”akhir cerita”.
Dampak lain yang bisa terjadi, orang menjadi malas bekerja dan pikiran serta aktivitasnya hanya tertuju pada judi.
Para gambler kartu tahan duduk sehari penuh dalam ”perjuangan” meraih kemenangan. Lupa dengan keluarga dan tanggungjawabnya.
Para maniak kupon undian, bisa menjadi begitu bodoh dengan menafsirkan segala macam angka, mengotak-atik ”gathuk mathuk” segala fenomena, menafsirkan mimpi untuk menemukan angka ajaib.
Di kampung, kalau ada kecelakaan, orang akan datang berbondong-bondong, bukan untuk menolong korban, tapi mau lihat angka plat mobilnya dan ”ditomboki”.
Melihat kucing ”beol” di tempat tidur, lalu di ”othak-athik”. Kucing matanya 2, kakinya 4, ”beol” nya 3 x, di tempat tidur pada jam 8. Ketemunya 2438, terus dipasang.
Bahkan orang yang kecanduan judi, biasanya mudah berdekatan dengan cara-cara iblis masuk hidup manusia dengan ramal-meramal, ke dukun, cari ”wangsit” di kuburan dsb..dsb..
nah, jika hidup yang indah dan mulia karunia Tuhan ini berubah menjadi begitu rendah, memalukan dan menghancurkan....dengan apakah kita dapat mempertangungjawabkan hidup ini kelak di hadapan Tuhan.
MENGAPA JUDI DILARANG ALKITAB ?
Pertama :
Hai anakku, jikalau orang berdosa hendak membujuk engkau, janganlah engkau menurut; - Amsal 1:10
jikalau mereka berkata: " Marilah ikut kami, biarlah kita menghadang darah, biarlah kita mengintai orang yang tidak bersalah, dengan tidak semena- mena; - Amsal 1:11
biarlah kita menelan mereka hidup- hidup seperti dunia orang mati, bulat- bulat, seperti mereka yang turun ke liang kubur; - Amsal 1:12
kita akan mendapat pelbagai benda yang berharga, kita akan memenuhi rumah kita dengan barang rampasan; - Amsal 1:13
buanglah undimu ke tengah- tengah kami, satu pundi- pundi bagi kita sekalian. " - Amsal 1:14
Hai anakku, janganlah engkau hidup menurut tingkah laku mereka, tahanlah kakimu dari pada jalan mereka, - Amsal 1:15
Amsal berbicara mengenai judi.
Nasehat Amsal :
Ay. 15 : Hai anakku, janganlah engkau hidup menurut tingkah laku mereka, tahanlah kakimu dari pada jalan mereka, - Amsal 1:15
Pundi = dadu
buanglah undimu ke tengah- tengah kami, satu pundi- pundi bagi kita sekalian. " - Amsal 1:14
DEFINISI PERJUDIAN
Perjudian adalah permainan di mana pemain bertaruh untuk memilih satu pilihan di antara beberapa pilihan dimana hanya satu pilihan saja yang benar dan menjadi pemenang. Pemain yang kalah taruhan akan memberikan taruhannya kepada si pemenang. Peraturan dan jumlah taruhan ditentukan sebelum pertandingan dimulai.
Banyak negara yang melarang perjudian sampai taraf tertentu, Karena perjudian mempunyai konsekuensi sosial kurang baik.
ESENSI PERJUDIAN
Sebagian besar perjudian itu dilandaskan pada keserakahan dan ide bahwa uang kita adalah milik kita yang dapat digunakan sesuai kehendak kita.
Hidup seperti ini bukanlah hidup orang berhikmat, melainkan hidup dalam kebodohan.
konsekuensinya :
II Korintus 5:10 : Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat
Macam perjudian yang populer di Indonesia :
Togel, Sabung ayam, SDSB, Pakong, judi pertandingan, judi kartu (poker, gaplek, remi, domino, Blackjack), judi aduan (menggunakan binatang), dll.
ALIBI PENJUDI
Banyak orang yang bertaruh Rp.1.000, 5000, 10.000 untuk beli undian kuda lari, togel, porkas (dulu) atau apalah namanya, ...memang dengan harapan memenangkan lebih banyak uang, namun tidak mempertimbangkan betapa berharganya uang itu bagi sebuah keluarga miskin.
Sejarah banyak mengisahkan banyaknya keluarga yang hancur dan bisnis yang bangkrut dari ”para penjudi” tersebut.
Mungkin mereka masih bisa membela diri dengan mengatakan bahwa ”toh uang yang dikeluarkan tidak banyak ? cuma 10.000” Tapi coba uang tersebut di investasikan selama 40 puluh masa kerja (umur 20-60 tahun), tentu kita tidak dapat lagi mengatakan bahwa uang itu jumlahnya sedikit.
Fakta membuktikan bahwa judi seringkali membuat orang ketagihan. Jika kalah, orang akan penasaran dan akan terus mencoba sampai menang. Jika sudah menang, mana mau ia berhenti ?
Kemenangan itu menyenangkan, dan orang cenderung mengulang perilaku yang menyenangkan. Lagipula, apakah kemenangan itu merupakan ”berkat Tuhan” ? Jika bukan datang dari Tuhan, namanya bukan berkat tapi kutuk.
NEGATIFITAS PERJUDIAN
Selain membuat orang ketagihan sehingga menyalahgunakan milik Tuhan yang dipercayakan kepadanya dengan sia-sia, perjudian juga potensial membuat orang menjadi jahat.
Orang bisa saja menjual harta bendanya bahkan anak istrinyapun ”dijual”.
Apakah ini hikmat yang dikehendaki Allah ? Jelas bukan.
Tidak sedikit para penjudi yang baru menyadari setelah segalanya terlambat, bahwa untuk memperoleh sebuah kemenangan ternyata sangat tidak sebanding dengan apa yang telah ia keluarkan selama ini. Tapi namanya penyesalan pasti di ”akhir cerita”.
Dampak lain yang bisa terjadi, orang menjadi malas bekerja dan pikiran serta aktivitasnya hanya tertuju pada judi.
Para gambler kartu tahan duduk sehari penuh dalam ”perjuangan” meraih kemenangan. Lupa dengan keluarga dan tanggungjawabnya.
Para maniak kupon undian, bisa menjadi begitu bodoh dengan menafsirkan segala macam angka, mengotak-atik ”gathuk mathuk” segala fenomena, menafsirkan mimpi untuk menemukan angka ajaib.
Di kampung, kalau ada kecelakaan, orang akan datang berbondong-bondong, bukan untuk menolong korban, tapi mau lihat angka plat mobilnya dan ”ditomboki”.
Melihat kucing ”beol” di tempat tidur, lalu di ”othak-athik”. Kucing matanya 2, kakinya 4, ”beol” nya 3 x, di tempat tidur pada jam 8. Ketemunya 2438, terus dipasang.
Bahkan orang yang kecanduan judi, biasanya mudah berdekatan dengan cara-cara iblis masuk hidup manusia dengan ramal-meramal, ke dukun, cari ”wangsit” di kuburan dsb..dsb..
nah, jika hidup yang indah dan mulia karunia Tuhan ini berubah menjadi begitu rendah, memalukan dan menghancurkan....dengan apakah kita dapat mempertangungjawabkan hidup ini kelak di hadapan Tuhan.
MENGAPA JUDI DILARANG ALKITAB ?
Pertama :
judi dan taruhan adalah
iman kepada nasib dan untung-untungan dan bukan pada pemeliharaan Allah.
Kedua :
Kedua :
seseorang yang berjudi
mendapatkan keuntungan di atas kerugian orang lain. Jadi ia bertetangga dengan
keserakahan dan pencurian.
Ketiga :
Ketiga :
judi merangsang
ketamakan. Ia mementingkan keinginan mendapat, lebih dari keinginan memberi,
kepentingan diri, lebih dari pengorbanan diri, dan mengikis serat-serat moral
suatu masyarakat.
Judi bisa membuat orang menjadi ketagihan. Judi bisa membuat ketagihan, ada rasa penasaran, ingin menang dan ingin membalas kekalahan.
Judi bisa membuat orang menjadi jahat. Orang bisa menjual harta bendanya karena judi.
Judi bisa membuat orang menjadi malas bekerja yg halal.
Judi bisa membuat keluarga menjadi hancur.
Bagaimana mengenai undian ?
Judi bisa membuat orang menjadi ketagihan. Judi bisa membuat ketagihan, ada rasa penasaran, ingin menang dan ingin membalas kekalahan.
Judi bisa membuat orang menjadi jahat. Orang bisa menjual harta bendanya karena judi.
Judi bisa membuat orang menjadi malas bekerja yg halal.
Judi bisa membuat keluarga menjadi hancur.
Bagaimana mengenai undian ?
BAGIAN II
UNDIAN DI DALAM ALKITAB
Maka haruslah kamu
membagi negeri itu sebagai milik pusaka dengan membuang undi menurut kaummu:
kepada yang besar jumlahnya haruslah kamu memberikan milik pusaka yang besar,
dan kepada yang kecil jumlahnya haruslah kamu memberikan milik pusaka yang
kecil; yang ditunjuk oleh undi bagi masing-masing, itulah bagian undiannya;
menurut suku nenek moyangmu haruslah kamu membagi milik pusaka itu. (Bil 33:54)
Tuhan memerintahkan melalui Musa agar orang Israel membagi dengan adil tanah yg mereka duduki, dengan cara undian.
berarti undian, bukanlah hal yg berdosa.
Undi dibuang di pangkuan, tetapi setiap keputusannya berasal dari pada TUHAN. (Amsal 16:33)
Ayat ini lebih "straight to point" menyatakan kalau undian itu tidak salah, diperbolehkan bahkan dikatakan keputusannya berasal dari Tuhan. Tentu saja ayat ini harus kita maknai secara wajar. Kita tidak dapat mengatakan bahwa undian di meja judi keputusannya juga berasal dari Tuhan.
Undian mengakhiri pertengkaran, dan menyelesaikan persoalan antara orang-orang berkuasa. (Amsal 18:18)
Ayat ini menjelaskan:
Undian sebagai alat untuk mengakhiri pertengkaran. Dalam skala yg lebih kecil, hal ini sering kita lakukan ketika melakukan suatu permainan. Misalnya dengan melakukan "gamsut" atau "hompimpah". Ini adalah undian dalam bentuk yg sederhana. Pernah melakukannya?Apakah kita merasa berdosa ketika melakukannya?
Undian dapat dipandang sebagai media atau alat penengah yg adil. Karena tidak ada campur tangan manusia secara subjektif.
Pada suatu kali, waktu tiba giliran rombongannya, Zakharia melakukan tugas keimaman di hadapan Tuhan.Sebab ketika diundi, sebagaimana lazimnya, untuk menentukan imam yang bertugas, dialah yang ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan di situ.(Luk 1:8-9)
Tuhan sendiri menganjurkan untuk melakukan undian di dalam menetapkan siapa yg harus bertugas untuk masuk ke dalam Bait suci dan membakar ukupan.
Melempar undi digunakan dalam Imamat untuk memilih antara domba yang akan dikorbankan dan domba yang akan dilepaskan.
Nehemia membuang undi untuk menentukan siapa yang akan tinggal di Yerusalem dan siapa yang tidak.
Para rasul membuang undi untuk menentukan pengganti Yudas.
APA KATA ALKITAB ?
Amsal 13:11 mengatakan, Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya.
1 Timotius 6:10 karena akar segala kejahatan ialah cinta uang.
Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
Ibrani 13:5 menyerukan, Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu.
Karena Allah telah berfirman: Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.
Manusia harus bekerja dan kekayaan harus dikumpulkan dengan cara yg halal
Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya.(Amsl 10:4)
Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi.(Pengkhtbh 9:10)
Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya.(Amsl 13:11)
Di rumah orang benar ada banyak harta benda, tetapi penghasilan orang fasik membawa kerusakan.(Amsl 15:6)
Lebih baik penghasilan sedikit disertai kebenaran, dari pada penghasilan banyak tanpa keadilan.(Amsl 16:8)
Pengkhotbah 11 : 6 : Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik.
Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya.(Amsl 10:4)
Di rumah orang benar ada banyak harta benda, tetapi penghasilan orang fasik membawa kerusakan.(Amsl 15:6)
SEGALA SESUATU UNTUK KEMULIAAN TUHAN
Ketika orang bersikap seperti, “Ini adalah uangku sendiri, kalau aku kalah dan uangku hilang, emangnya kenapa ? Toh itu bukan uangmu”. Namun benarkah ”Ini adalah uangku ?”. Bukankah segala sesuatu yang ada pada kita, yang kita miliki, baik harta, waktu, tenaga, kepandaian itu semua adalah milik kepunyaan Tuhan ? Apa yang menjadi milik Tuhan haruslah digunakan untuk kemuliaan-Nya, bukan untuk memuaskan nafsu dan hasrat mencari keuntungan pribadi.
Tuhan memerintahkan melalui Musa agar orang Israel membagi dengan adil tanah yg mereka duduki, dengan cara undian.
berarti undian, bukanlah hal yg berdosa.
Undi dibuang di pangkuan, tetapi setiap keputusannya berasal dari pada TUHAN. (Amsal 16:33)
Ayat ini lebih "straight to point" menyatakan kalau undian itu tidak salah, diperbolehkan bahkan dikatakan keputusannya berasal dari Tuhan. Tentu saja ayat ini harus kita maknai secara wajar. Kita tidak dapat mengatakan bahwa undian di meja judi keputusannya juga berasal dari Tuhan.
Undian mengakhiri pertengkaran, dan menyelesaikan persoalan antara orang-orang berkuasa. (Amsal 18:18)
Ayat ini menjelaskan:
Undian sebagai alat untuk mengakhiri pertengkaran. Dalam skala yg lebih kecil, hal ini sering kita lakukan ketika melakukan suatu permainan. Misalnya dengan melakukan "gamsut" atau "hompimpah". Ini adalah undian dalam bentuk yg sederhana. Pernah melakukannya?Apakah kita merasa berdosa ketika melakukannya?
Undian dapat dipandang sebagai media atau alat penengah yg adil. Karena tidak ada campur tangan manusia secara subjektif.
Pada suatu kali, waktu tiba giliran rombongannya, Zakharia melakukan tugas keimaman di hadapan Tuhan.Sebab ketika diundi, sebagaimana lazimnya, untuk menentukan imam yang bertugas, dialah yang ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan di situ.(Luk 1:8-9)
Tuhan sendiri menganjurkan untuk melakukan undian di dalam menetapkan siapa yg harus bertugas untuk masuk ke dalam Bait suci dan membakar ukupan.
Melempar undi digunakan dalam Imamat untuk memilih antara domba yang akan dikorbankan dan domba yang akan dilepaskan.
Nehemia membuang undi untuk menentukan siapa yang akan tinggal di Yerusalem dan siapa yang tidak.
Para rasul membuang undi untuk menentukan pengganti Yudas.
APA KATA ALKITAB ?
Amsal 13:11 mengatakan, Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya.
1 Timotius 6:10 karena akar segala kejahatan ialah cinta uang.
Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
Ibrani 13:5 menyerukan, Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu.
Karena Allah telah berfirman: Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.
Manusia harus bekerja dan kekayaan harus dikumpulkan dengan cara yg halal
Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya.(Amsl 10:4)
Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi.(Pengkhtbh 9:10)
Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya.(Amsl 13:11)
Di rumah orang benar ada banyak harta benda, tetapi penghasilan orang fasik membawa kerusakan.(Amsl 15:6)
Lebih baik penghasilan sedikit disertai kebenaran, dari pada penghasilan banyak tanpa keadilan.(Amsl 16:8)
Pengkhotbah 11 : 6 : Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik.
Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya.(Amsl 10:4)
Di rumah orang benar ada banyak harta benda, tetapi penghasilan orang fasik membawa kerusakan.(Amsl 15:6)
SEGALA SESUATU UNTUK KEMULIAAN TUHAN
Ketika orang bersikap seperti, “Ini adalah uangku sendiri, kalau aku kalah dan uangku hilang, emangnya kenapa ? Toh itu bukan uangmu”. Namun benarkah ”Ini adalah uangku ?”. Bukankah segala sesuatu yang ada pada kita, yang kita miliki, baik harta, waktu, tenaga, kepandaian itu semua adalah milik kepunyaan Tuhan ? Apa yang menjadi milik Tuhan haruslah digunakan untuk kemuliaan-Nya, bukan untuk memuaskan nafsu dan hasrat mencari keuntungan pribadi.
Alkitab berkata, “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, -- dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!” (1 Kor. 6:19,20).
Tuhan mengharapkan kita
menghormati Dia dalam segala perbuatan kita, dan Dia akan meminta
pertanggungjawaban kita jika kita tidak hidup menurut jalan itu.
yuk bergabung bersama kami di sini
ReplyDeletepermainan tebak angka
http://www.togelpelangi.com/