Sunday, November 10, 2013

MEMBERIKAN EFEK POSITIF YANG KONSTRUKTIF

MEMBERIKAN EFEK POSITIF YANG KONSTRUKTIF
Pdp. Yohanes Sigit, S.Th.

Matius  12:36 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman.

Matthew 12:36  But I say unto you, That every idle word that men shall speak, they shall give account thereof in the day of judgment.

Kata sia-sia :
Tidak membangun
Menyakiti
Berakhir dengan hasil yang nnegatif
Bedakan dengan kata-kata baik/bijak (sesuai Firman Tuhan) yang membuat orang lain menjadi baik
Yesaya 55:11  demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.
Menyakiti tapi membuat bertobat
Berakhir dengan pertobatan
Cara menegur :
Matius 18:15-18  "Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali.
Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan.
Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.
 
Kalimat yang ditulis di dinding warung : “anda puas beri tahu teman, anda tidak puas beri tahu kami”.

PERAN ANAK TUHAN/HAMBA TUHAN/PELAYAN TUHAN :
1. Pembawa kabar/berita baik.
· Yakobus  5:13 Kalau ada seorang di antara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa! Kalau ada seorang yang bergembira baiklah ia menyanyi!
· Penderitaan (kabar buruk) harus disampaikan ke Tuhan bukan orang lain
· Kegembiraan (kabar baik) harus diekspresikan dengan menyanyi artinya orang lain melihat dan mendengar nyanyian kita.
pelayan Tuhan : pemberita Firman, pemberi kesaksian, komentar wl harus mewartakan Kabar Baik
Suami/istri harus memberitakan kabar baik
Antar teman harus kabar baik
2. Menempatkan diri sebagai mana mestinya (sikon dan jabatan/status sosial) baik dalam perkataan dan perbuatan sesuai siapa kita ?
· Yakobus  3:5 Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapa pun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar.
· Kedewasaan seseorang akan bisa dilihat dari penguasaan dirinya untuk mengendalikan lidahnya : ada saat untuk berbicara dan ada saat untuk berdiam
3. Memberi efek perubahan kepada sasaran yang tepat
· Tugas anak Tuhan adalah tugas membangun (konstruktif) dan bukan meruntuhkan (destruktif) dengan perkataan maupun perbuatan
4. Apa yang kita perbuat, dampaknya dikembalikan kepada kita sebagai tanggung jawab rohani.
· Jika akibat perkataan kita : orang lain dibangun—kita akan mendapat upah.
· Jika akibat perkataan dan perbuatan kita yang memprovokasi : orang lain mengalami trauma, kemarahan, kekecewaan dan kemunduran rohani dan berdampak kepada rasa cintanya kepada Tuhan dan pekerjaanNya—kita akan menerima hukuman.
· Matius  18:7 Celakalah dunia dengan segala penyesatannya: memang penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannya.
· Matius  12:36 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman.
 
Firman Tuhan berikut harus sering diperkataan agar hidup kita lebih bertanggungjawab terutama di tingkat para pelayan Tuhan :
Yakobus  1:19 Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;
Kata para pakar : Kita harus hati-hati terhadap tukang gossip karena pada saat ini anda diajak untuk membicarakan orang lain, tetapi suatu kali anda sendiri yang akan menjadi topic bicara dalam pembicaraannya dengan orang lain lagi.
Karena memang tukang gossip kemanapun dan kapanpun dia pergi, hal yang terpenting dalam hidupnya adalah mencari informasi dan bahan cerita yang bisa digossipkan.
Dan kecenderungan penggosip adalah “selalu ingin tahu” apapun tentang orang lain dan ini sangat bahaya untuk kehidupan berjemaat (komuni).
 
Marilah kita hidup lebih bijaksana di akhir jaman ini.
Amin.

No comments:

Post a Comment