Thursday, May 23, 2013

DOA BAPA KAMI



DOA BAPA KAMI
 Pdp. Yohanes Sigit, S.Th.

LATAR BELAKANG
·         Doa ini diajarkan Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya, sebagai contoh doa bagi orang percaya dan bagi gereja-Nya pada segala abad.
·         Dalam Matius 6:9-13, doa itu disampaikan sebagai bagian yg tak terpisahkan dari Khotbah Di Bukit.
·         Dalam Matius 6:9-13, Tuhan Yesus mengajarkannya sebagai contoh doa yg cocok dengan segala syarat, yg telah diletak-kan-Nya sendiri sebagai dasar bagi doa yg benar. Ia menyatakan dalam Matius 6:9, 'Karena itu berdoalah demikian'.
·         Setelah mengingatkan mereka untuk tidak ber-doa seperti orang munafik (6:6), juga tidak memakai 'pengulangan-pengulangan yg sia-sia' seperti dilakukan orang kafir (6:7, TBI 'bertele-tele'), Yesus mengajarkan kepada mereka jenis doa yg dapat diterima di hadapan Allah. 

PEMBAHASAN DOA BAPA KAMI
'Bapa kami yg di Sorga'
'Bapa kami yg di Sorga' mengajarkan :
·         sikap dan roh yg benar yg dalamnya kita se-yogianya berdoa kepada Allah.
·         Menyapa Allah sebagai 'Bapa kami', berarti kita memandang Dia dalam kasih dan iman, sebagai yg dekat dengan kita dalam kasih dan anugerah yg sempurna.
·         Dengan kata-kata 'Yang di Sorga' kita mengungkapkan penghormatan kudus bagi-Nya, yg adalah Pemerintah Yang Maha Kuasa atas langit dan bumi.
·         Kata-kata pendahuluan doa ini juga mengingatkan kita pada kenyataan bahwa semua orang percaya adalah satu di dalam Dia, karena kita harus berdoa kepada Allah sebagai 'Bapak kami'.
'Dikuduskanlah nama-Mu'
Berikutnya adalah mengenai kemuliaan dan maksud ilahi dari Bapak Sorgawi.
·         'Dikuduskanlah nama-Mu' (hagiastheto), adalah doa permohonan agar Allah memampukan kita dan semua manusia untuk mengakui dan memuliakan Dia, -
·         Dia patut menerima seluruh hormat dan kemuliaan sejati, Dia yg telah menyatakan diri sendiri sebagai Dia yg dengan sempurna mengasihi kita dan sebagai Sang Pencipta yg kudus dan maha kuasa.
'Datanglah Kerajaan-Mu'
·         Seruan 'Datanglah Kerajaan-Mu' berisi permohonan agar Allah membiarkan pemerintahan dan kedaulatan (basileia) ilahi-Nya terus-menerus dan senantiasa dengan penuh ke-muliaan memperoleh tempat yg tepat.
·         Itu adalah permohonan agar pemerintahan Allah berlaku pada zaman ini, 'sekarang dan di sini' dalam hati manusia secara pribadi, maupun di dunia, seanteronya.
·         Tapi permohonan ini juga mempunyai makna eskatologis, yaitu pada pokoknya merupakan permohonan agar pemerintahan Allah sebagai Raja, yg telah datang dengan kuasaNya ke dalam hidup pribadi-pribadi secara perseorangan dan manusia pada umumnya melalui kedatangan Yesus yg pertama, dan masih dalam proses datang secara terus-menerus.
·         Dan akhirnya agar datang dalam kemuliaan penuh dan penyempurnaan ilahi melalui kedatangan Kristus yg kedua kali sebagai Tuhan atas segala tuan.
'Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di Sorga,'
'Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di Sorga,'
·         Jadi orang percaya wajib berdoa agar kehendak Allah dilaksanakan dengan cara yg sama oleh semua orang di bumi.
·         Seruan ini terutama dimaksudkan untuk masa kini, tapi juga menguakkan arah pandang ke masa depan, saatnya segala sesuatu tuntas digenapi, tatkala setiap lutut akan bertelut di hadapan Dia yg adalah Raja dari segala raja, dan tatkala kuasa-kuasa kegelapan dibinasakan seluruhnya secara tuntas.
·         Allah pada saat itu akan memenuhi semuanya dan kehendak-Nya akan memerintah mutlak di sorga maupun di dunia baru (1 Korintus 15:25-28).
'Berikanlah pada hari ini makanan kami yg secukupnya,'
·         Istilah 'makanan' di sini mencakup segala sesuatu yg kita butuhkan untuk hidup di dunia ini.
·         Dalam kaitan dengan permohonan-permohonan selanjutnya, seruan ini memohon agar Allah terus-menerus menyediakan kebutuhan jasmaniah kita, sedemikian rupa, sehingga kita mampu menguduskan nama-Nya dengan se-baik-baiknya, bekerja untuk kedatangan kerajaan-Nya, melaksanakan kehendak-Nya seperti di sorga demikian pula di bumi.
·         Jadi doa memohon kebutuhan sehari-hari tidaklah doa mementingkan diri sendiri, atau doa untuk kemewahan material, melainkan doa yg di dalamnya kita mengakui ketergantungan kita sepenuhnya kepada Allah, dan kita memandang kepada-Nya dalam iman dan kasih agar Dia memberi-kan kepada kita segala sesuatu yg benar-benar kita butuhkan guna memampukan kita hidup menurut kehendak-Nya.
'Ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yg bersalah kepada kami'
·         Ini adalah doa permohonan sekaligus pengakuan. Karena barangsiapa memohon pengampunan. maka pada saat itu ia mengakui ia juga dalam keadaan berdosa dan bersalah.
·         Dalam Lukas 11:4 doa ini berbunyi, 'Dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kami pun mengampuni setiap orang yg bersalah kepada kami'.
·         Kata Yunani hamartias, di sini diterjemahkan' dosa', mempunyai arti pokok 'meleset dari sasaran', jadi berarti 'bertindak keliru' dan 'melanggar hukum Allah'.
·         Dalam Matius 6: 12 opheilemata (hutang-hutang) yg digunakan, dan menggambarkan dosa-dosa sebagai hal-hal yg menyebabkan manusia bersalah dan membebaninya dengan hutang-hutang di hadapan Allah; hubungan yg benar antara Allah dengan manusia sebagai anak-anak-Nya telah dirusakkan, dan manusia telah menimbulkan hutang moral dan spiritual kepada Allah yg adalah Bapa dan Pencipta, yg mempunyai kekuasaan penuh atas hidup manusia.
·         Sebab itu dalam permohonan ini kita dengan rendah hati memohon Bapak sorgawi untuk menghapuskan hutang-hutang kita, karena kita dengan kekuatan sendiri mustahil mampu mendatangkan pengampunan atas dosa kita. Karena Yesus telah datang untuk memberikan hidup-Nya sebagai tebusan untuk dosa-dosa kita, la dapat mengajar kita untuk berdoa seperti.
'seperti kami juga telah mengampuni orang yg bersalah kepada kami'
·         Kata-kata 'seperti kami juga ([i]hos kai hemeis, 'dengan cara yg sama seperti kami') telah mengampuni (aoristus), orang yg bersalah kepada kami' (Matius 6:12) dan 'karena kami juga mengampuni setiap orang yg bersalah kepada kami' tidaklah berarti bahwa kita harus memohon pengampunan atas dasar bahwa kita telah dan sedang mengampuni orang yg bersalah kepada kita.
·         Kita dapat beroleh pengampunan dosa adalah melulu sebagai anugerah. Tapi supaya dapat sungguh-sungguh berdoa kepada Allah memohon pengampunan dosa dan tanpa kemunafikan, kita harus bebas dari setiap kebencian dan keinginan membalas dendam.
·         Hanya apabila Allah telah memberikan kepada kita anugerah untuk sungguh-sungguh mengampuni orang-orang yg bersalah kepada kita, barulah kita dapat memanjatkan doa yg benar bagi pengampunan dosa kita.
·         Tuntutan bahwa kita harus bebas dari ketidaksungguhan dan dari kemunafikan tatkala kita berdoa untuk memohon pengampunan dosa kita, diperhati-kan dengan sungguh-sungguh oleh Tuhan Yesus, justru Ia mengulanginya dalam Matius 6:14, 15.
'Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan'
'tetapi lepaskanlah kami daripada yg jahat'
·         Seruan terakhir dalam Lukas 11:4 berbunyi, 'Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan', Dalam Matius 6:13 diikuti oleh 'tetapi lepaskanlah kami daripada yg jahat'.
·         Mereka yg sungguh-sungguh berdoa bagi pengampunan dosa sangat menginginkan agar mereka dimampukan untuk tidak berdosa lagi. Jadi tepatlah bahwa permohonan ini mengikuti permohonan sebelumnya.

·         Kata Yunani peirasmos yg diterjemahkan 'pencobaan', dalam Matius 6:13 tak dapat diartikan 'ujian' atau 'bencana', tapi hanyalah 'pencobaan'. Arti permohonan ini adalah 'Janganlah membiarkan kami dibawa ke dalam keadaan di mana kami akan terbuka untuk pencobaan yg jahat'.
·         Allah tidak akan menggoda siapa pun untuk melakukan kejahatan (Yakobus 1:13), tapi Ia mengendalikan keadaan-keadaan di sekitar hidup kita.
·         Dalam doa ini kita dengan rendah hati mengakui bahwa kita cenderung berbuat dosa dan dengan demikian memohon kepada-Nya agar tidak membiarkan kita dibawa ke dalam keadaan-keadaan yg mengandung pencobaan yg berat menuju dosa,
·         Sebagai pengembangan lebih jauh, doa ini dilanjutkan dengan 'tetapi lepaskanlah kami dari pada yg jahat', yaitu lindungilah, naungilah, kawallah trhvcsthai, kami dari serangan hebat si jahat (tou ponerou).
'Karena Engkau-lah yg empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selamalamanya. Amin'
·         Permohonan terakhir ini, walaupun dapat dikenakan kepada hidup kita sesehari, menunjuk jelas sekali kepada saat penggenapan, ketika Tuhan Yesus pada kedatangan-Nya yg kedua kali akan mengakhiri tuntas segala sesuatu yg jahat, dan akan mendirikan kerajaan-Nya yg kekal dalam dunia baru di mana kebenaran dan kekudusan akan memerintah selama-lamanya.
·         Dalam beberapa naskah tua dan muda Mat 6, didapati pu-jian pada bagian akhir, bunyinya, 'Karena Engkau-lah yg empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selamalamanya. Amin'.
·         Walaupun dalam naskah-naskah paling handal pujian ini tidak dijumpai, pujian ini telah digunakan dalam Gereja Kristen sejak zaman paling awal (Bnd Didakhe dan Naskah Barat), dan sesungguhnya merupakan pengakhiran paling cocok dan paling layak untuk Doa Bapak Kami, Tapi bahwa pujian itu alpa dalam beberapa teks Matius , ternyata dari kenyataan bahwa ayat 1, 14 dan 15 mengikuti langsung ayat 2, 12 dan 13a.
·         Ada seorang yg dengan tepat mengatakan bahwa Doa Bapak Kami merupakan ringkasan dari Khotbah Di Bukit dalam bentuk doa. Doa ini adalah doa yg semua orang Kristen harus panjatkan dengan teratur kepada Allah, supaya dimampukan untuk menaati hukum-hukum kerajaan-Nya secara lebih penuh, sampai saatnya datang tatkala kedaulatan ilahi-Nya didirikan dengan mantap pada akhir zaman.
·         Haruslah dicatat bahwa Tuhan Yesus (ketika mengajar murid-murid-Nya memanjatkan doa ini) tidak berkata, 'Kita harus berdoa' tapi 'kamu berdoalah'. Doa Bapak Kami bukanlah doa yg didoakan atau dapat didoakan oleh Tuhan Yesus, Ia tidak berdoa kepada Allah dengan sapaan 'Bapak Kami' tapi selalu 'Bapakku. Karena kedudukan-Nya sebagai anak adalah ke-Anak-an yg khas, Dia adalah Anak Tunggal Allah. Lagipula Ia tidak pernah berdoa kepada Allah untuk memohon pengampunan dosa-Nya, karena Ia adalah Anak Ilahi yg senantiasa melakukan kehendak Bapak secara sempurna. Dan Ia tidak pernah melakukan dosa sendiri walaupun di kayu salib Ia memikul segenap dosa kita.
·         Kendati dalam sastra keagamaan Yahudi masing-masing doa dari Doa Bapak Kami mempunyai kesejajaran dalam berbagai konteks, tapi sebagai suatu keseluruhan tidak ada yg dapat ditemukan bandingannya. Doa Bapak Kami adalah doa khas, dan sampai sekarang tak ada yg dapat menandinginya dalam kata-kata yg dirangkum hanya dengan sedikit kata - hal pokok dalam segala doa yg benar.

a m i n

2 comments:

  1. yuk bergabung bersama kami di sini
    permainan tebak angka
    http://www.togelpelangi.com/

    ReplyDelete
  2. Mohon dukungan doa untuk saya sudah 5 tahun sakit stroke dan insomnia. Terima kasih. Melchior Suroso

    ReplyDelete